Klasifikasi Tanaman Seledri
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium graveolens L.
Batang : Tidak berkayu, beralus, beruas,
bercabang, tegak, hijau pucat.
Daun : Tipis majemuk, daun muda melebar atau meluas dari dasar, hijau
Daun : Tipis majemuk, daun muda melebar atau meluas dari dasar, hijau
mengkilat, segmen dengan hijau pucat, tangkai di semua atau
kebayakan daun merupakan sarung.
Daun bunga : Putih kehijauan atau putih kekuningan ½
-3/4 mm panjangnya.
Bunga : Tunggal, dengan tangkai yang jelas, sisi kelopak tersembunyi
Bunga : Tunggal, dengan tangkai yang jelas, sisi kelopak tersembunyi
daun bunga putih kehijauan atau merah jambu pucat dengan ujung yang
bengkok. Bunga betina majemuk yang jelas,tidak bertangkai atau bertangkai
pendek, sering mempunyai daun berhadapan atau berbatasan dengan tirai bunga.
Tirai bunga : Tidak bertangkai atau dengan tangkai bunga tidak lebih dari 2 cm panjangnya.
Tirai bunga : Tidak bertangkai atau dengan tangkai bunga tidak lebih dari 2 cm panjangnya.
Buah : Panjangnya sekitar 3 mm, batang
angular, berlekuk, sangat
aromatik.
Akar : Tebal
Habitat dan
Penyebaran Tanaman Seledri (Apium graveolens L.)
Berasal dari Eropa Selatan,
sekarang ada dimana-mana banyak ditanam orang untuk diambil daun, akar, dan
buahnya.
Kandungan Tanaman Seledri (Apium graveolens L.)
Seluruh herba seledri mengandung glikosida
apiin (glikosida flavon), isoquersetin, dan umbelliferon. Juga mengandung
mannite, inosite, asparagine, glutamine, choline, linamarose, pro vitamin A,
vitamin C, dan B. Kandungan asam-asam dalam minyak atsiri pada biji antara lain
: asam-asam resin, asam-asam lemak terutama palmitat, oleat, linoleat, dan
petroselinat. Senyawa kumarin lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten,
seselin, isomperatorin, osthenol, dan isopimpinelin (Sudarsono dkk., 1996).
Kegunaan dan Khasiat Tanaman Seledri (Apium graveolens L.)
Secara tradisional tanaman seledri diguanakan
sebagai pemacu enzim pencernaan atau sebagai penambah nafsu makan, peluruh air
seni, dan penurun tekanan darah. Di samping itu digunakan pula untuk
memperlancar keluarya air seni, mengurangi rasa sakit pada rematik dan gout,
juga digenakan sebagai anti kejang. Selebihnya daun dan batang seledri
digunakan sebagai sayur dan lalap untuk penyedap masakan
Kandungan Serta Sifat Fisika Kimia Dari Zat Aktif Tanaman Seledri (Apium graveolens L.)
Daun seledri mengandung senyawa
apiin, apigenin, manitol, inositol, asparagina, glutamina, kolina, linamarosa
kalium dan natrium. Apiin merupakan zat aktif utama yang terkandung di dalam
tanaman seledri. Di dalam tubuh, apiin (glikosida flavonoid) dapat terhidrolisis
menjadi gula dan aglikon apigenin. Apigenin merupakan zat aktif yang berkhasiat
untuk mengatasi inflamasi. Apigenin terbentuk dari proses hidrolisis apiin yang
dibantu oleh asam lambung (HCl)
Gambar 2. Struktur zat aktif apigenin dalam tanaman seledri |
Sifat fisika:
·
tahan pemanasan,
·
titik lebur 349-350 C
·
tidak stabil terhadap cahaya, oksidasi dan perubahan
kimia
·
bersifat polar karena ada gugus OH nya
·
rasanya pahit
·
baunya aromatis
Sifat Kimia :
· rumus molekul : C15H10O5
BM : 270,23 g/mol
Mekanisme Zat Aktif Apigenin dalam Tanaman Seledri Sebagai Antiinflamasi
Gambar 3. Mekanisme Apigenin dalam tanaman seledri sebagai antiinflamasi |
Alternatif cara penyarian tanaman seledri
Ekstraksi/penyarian adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair. Ekstraksi lebih efisien jika dilakukan berulang kali dengan jumlah pelarut yang lebih kecil dari pada jika jumlah pelarutnya banyak namun ekstraksinya hanya dilakukan sekali. Jenis ekstraksi dan bahan ekstraksi yang digunakan sangat tergantung dari sifat fisika kimia zat aktif yang ingin disari
Seledri merupakan senyawa flavonoid yang bersifat polar karena mempunyai sejumlah gugus hidroksil bebas atau suatu gula, sehingga akan larut dalam pelarut polar seperti air, etanol, metanol, butanol, aseton, dimetilsulfoksida, dimetilformamida. Untuk pemakaian sendiri, perebusan seledri dengan air selama 15 menit (mulai dari air mendidih) dapat menjadi alternatif pembuatan obat tradisional. Apiin dan apigenin memiliki gugus hidroksil dan keton yang bersebelahan yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan logam Al. Sehingga untuk perebusan dengan air tidak boleh menggunakan panci aluminum tetapi dianjurkan menggunakan wadah berbahan tanah liat ataupun stainless steel.
EmoticonEmoticon